farma

farma
farma

Rabu, 22 Agustus 2012

Laba Kimia Farma tembus Rp1,58 triliun? Melonjak 229%

Jakarta - BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat kenaikan laba 229,16% dari Rp 36,96 miliar menjadi Rp 84,14 miliar. Kinerja positif ini tidak lepas dari naiknya penjualan, khususnya dari obat ethical dan Over the counter (OTC).

Menurut Corporate Secretary Kimia Farma Djoko Rusdianto, kinerja perseroan ini diharapkan masih akan berlangsung hingga akhir 2012, dimana pendapatan KAEF periode Januari-Juni 2012 bertumbuh 12,3% menjadi Rp 1,583 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 1,409 triliun.

"Kita terus mempersiapkan diri menyosong diberlakukannya SJSN pada 2014 mendatang, sehingga pada saatnya kita siap bersaing dengan perusahaan farmasi lain," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/8/2012).

Tercatat penjualan kepada perushaan mencapai Rp 504,208 miliar, atau naik dari sebelumnya RP 326,9 miliar. Sementara penjualan untuk pihak ketiga sebesar RP 1,079 triliun, sehingga total penjualan KAED di paruh pertama ini Rp 1,58 triliun.

Perseroan, lanjutnya terus meningkatan kapasitas pabrik obat serta memperbanyak jumlah apotek Kimia Farma dengan format "one stop healthcare solution". Selain itu, guna membantu pemenuhan obat bagi peserta BPJS misalkan, Kimia Farma akan memperbaiki serta meningkatkan kapasitas kelima pabrik obatnya. Perbaikan pabrik ini menghabiskan dan Rp 370 miliar.

Guna memuluskan strategi, KAEF juga berencana menerbitkan saham baru melalui rights issue sejumlah Rp 700 miliar-Rp 800 miliar. Sedangkan sisanya diperoleh dari laba ditahan dan pinjaman bank.

Tahun ini perseroan juga berencana membangun 50 apotek baru. Tiga apotek baru diantaranya berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pendirian apotek, KAEF menggandeng mitra lokal, Averroes Sdn. Bhd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar